Sikap dan Perilaku
Perilaku Konsumen menurut
Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam
pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk
dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
Faktor Sosial
a. Group
b. Family Influence
c. Roles and Status
Faktor Personal
a. Economic Situation
b. Lifestyle
c. Personality and Self Concept
d. Age and Life Cycle Stage
e. Occupation
Faktor Psychological
a. Motivation
b. Perception
c. Learning
d. Beliefs and Attitude
Faktor Cultural
a. Subculture
b. Social Class
Faktor Sosial
a. Group
b. Family Influence
c. Roles and Status
Faktor Personal
a. Economic Situation
b. Lifestyle
c. Personality and Self Concept
d. Age and Life Cycle Stage
e. Occupation
Faktor Psychological
a. Motivation
b. Perception
c. Learning
d. Beliefs and Attitude
Faktor Cultural
a. Subculture
b. Social Class
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian
menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih
alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat
keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk
membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan
tersebut itu dilakukan.
Bentuk proses pengambilan
keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Fully Planned Purchase
1. Fully Planned Purchase
2. Partially Planned
Purchase
3. Unplanned Purchase
3. Unplanned Purchase
2. Teknik Modifikasi
Perilaku
1. DORONGAN prompting
yaitu permintaan untuk
melakukan suatu tindakan kepada seseorang.
Barangkali setiap orang
yang pernah memesan makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.
Seperti: “Anda mau mencoba
Ice Cream dan Cheese kami yang
baru?”
“Anda mau pesan kentang
goreng?”
2. TEKNIK BANYAK
PERMINTAAN many asking
Yaitu mengajukan beberapa
permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu
ke permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar
kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil.
Contoh: Menawarkan produk yang
lebih mahal terlebih
dahulu, kemudian
menawarkan produk yang lebih murah.
3. PRINSIP RESIPROSITAS
reprosity
Yaitu teknik meningkatkan
kepatuhan konsumen atas permintaan pemasar dengan lebih dahulu menawarkan orang
bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk.
Contoh: Memberikan sample
produk gratis, mencicipi produk, test drive, dll
4. PERAN KOMITMEN
committement
Komitmen yang dipegang
secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian.
Komitmen yang tertulis
akan dapat meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi.
Perusahaan penjualan door
to door telah menemukan keajaiban komitmen tertulis. Mereka dapat
mengurangitingkat pembatalan hanya dengan meminta pelanggan mengisi formulir
perjanjian penjualan (sebagai tanda jadi)
5. PELABELAN labeling
Melibatkan pelekatan
semacam gambaran pada seseorang, seperti “Anda Baik Hati”.
Label diduga menyebabkan
orang memandang diri mereka dengan cara yang disiratkan oleh labelnya.
Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar untuk menarik
hati calon konsumen, sehingga
pembelian terjadi.
Pemasar pakaian dapat
mengatakan, “Anda orang tua yang penuh perhatian.” di saat menawarkan pakaian
untuk anak orang tersebut
6. INSENTIF insentif
Insentif mencakup jajaran
luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes dan kupon.
Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi
produk.
Contoh:
mainan anak pada produk
makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen
dan sebagainya
No comments:
Post a Comment