PENALARAN
Suriasumantri (2001:42)
mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir
dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Macam-macam Penalaran,
Penalaran ada dua jenis yaitu :
- Penalaran Deduktif
- Penalaran Induktif
PROPOSISI
adalah “pernyataan dalam bentuk
kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan
tidak boleh kedua-duanya”.
Maksud kedua-duanya ini adalah
dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar
dan salah sekaligus.
Rumus ketentuannya :
Q + S +
K + P
Keterangan:
Q :Pembilang/Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d.
tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang
nya sudah jelas berapajumlahnya:
a.Nama(Chanyeol,Kai,Sehun,Kris,Luhan)
b.Singkatan(SME,IMF,IPB,RCTI,ITC,NASA,dll)
c. Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega,
Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)
S : Subjek adalah
sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau kalimat yang
dapat berdiri sendiri (tidak menggantung).
K : Kopula, ada 5
macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.
P : Kata benda (tidak
boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).
EVIDENSI
Evidensi adalah semua fakta yang
ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi
merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami
suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi
pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk
kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Kita mungkin mengartikannya sebagai "cara bagaimana kenyataan hadir"
atau perwujudan dari ada bagi akal". Misal Mr.A mengatakan "Dengan
pasti ada 301.614 ikan di bengawan solo", apa komentar kita ? Tentu saja
kita tidak hanya mengangguk dan mengatakan "fakta yang menarik". Kita
akan mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Tentu saja reaksi kita tidak dapat dilukiskan sebagai ‘kepastian’, tentu saja
kemungkinan untuk benar tidak dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau
ngasal telah menyatakan jumlah yang persis.tetapi tidak teralu sulit bagi kita
untuk menangguhkan persetujuan kita, mengapa? Karena evidensi memadai untuk
menjamin persetujuan jelaslah tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam
persetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi
it berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi
adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.
Data dan informasi yang di
gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena ity perlu diadakan
pengujian melaui cara-cara tertentu sehingga bahan yang merupakan fakta siap di
gunakan sebagai evidensi.
CARA MENGUJI FAKTA
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan
fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan
penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu
adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian
tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga
benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Apakah itu dalam bentuk
Konsistensi atau Koherensi.
INFORMASI
Menurut Gordon, informasi adalah data yang telah diproses/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahamai dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
INFERENSI
Adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks
penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur.
Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan
oleh apa yang terkatakan (eksplikatur).
Terdapat 2 jenis metode Inferensi :
1. Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang
digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih
luas dari premisnya.
Contoh : Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi
ani tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
kesimpulan : ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.
2. Inferensi Tak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi
membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi
lama.
Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ucapan tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.
CARA MEMILIH AUTORITAS
a. Tidak Mengandung Prasangka:
artinya pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan
pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
b. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas: Pendidikan yang diperoleh menjadi
jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam
kegiatan sebagai seorang ahli.
c. Kemashuran dan Prestise: adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat
yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik
kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Apakah ahli menyertakan
pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
d. Koherensi dengan Kemajuan: adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas
sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat
sikap terakhir dalam bidang itu.
Referensi
http://pramsky.blogspot.com/2008/11/dasar-logika-proposisi-standar_19.html
http://sucimutiara10.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.html
http://anggerip.blogspot.com/2013/03/penalaran-evidensi-dan-inferensi.html