Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan
atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64).
Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan
kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari
kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri,
1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah
generalisasi.
Contoh :
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan ---> Semua hewan yang berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari
fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh :
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas
cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Analogi
Dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi
dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses
morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh:
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan
karyawan-karyawati.
Defenisi lain yang di maksud dengan analogi adalah
suatu proses penalaran dengan menggunakan perbandingan dua hal yang berbeda
dengan cara melihat persamaan dari dua hal yang di perbandingkan tersebut
sehingga dapat digunakan untuk memperjelas suatu konsep.
Pengertian hubungan kausal
Pengertian hubungan kausal – hubungan kausal atau sebab
akibat adalah hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dimana peristiwa yang
satu menjadi penyebab terjadinya peristiwa yang lain, tetapi tidak berlaku
sebaliknya.
Contoh hubungan kausal
“Naiknya gaji pegawai negeri mengakibatkan naiknya
harga-harga barang kebutuhan pokok dipasar”, namun peristiwa ini tidak berlaku
sebaliknya, karena naiknya harga kebutuhan pokok dipasar tidak dapat menaikkan
gaji pegawai negeri.
Hipotesis dan Teori
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara
terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua
gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya
pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau
menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen.
Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
No comments:
Post a Comment